Selasa, April 15, 2008

Dalam menjawab pertanyaan bahwa coklat hanya sekedar junk food, kita harus mengetahui khasiat coklat terlebih dahulu. Khasiat coklat itu diantaranya:1. coklat ternyata berkhasiat membuat umur seseorang menjadi lebih panjang.2. Mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker. 3. Mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi.4. Dapat membuat orang tenang dan membuat perasaan menjadi gembira.5. Menurunkan tekanan darah.6. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa coklat mungkin juga memiliki manfaat untuk mengobati penyakit stroke.Setelah kita mengetahui khasiat coklat, ternyata coklat sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pertanyaannya sekarang adalah apa yang terkandung dalam coklat sehingga membuat coklat bisa bermanfaat bagi kesehatan? Saya akan mencoba memberikan sedikit ulasan berdasarkan data-data yang saya peroleh. Ada baiknya pula kita mengetahui komposisi yang terkandung dalam coklat. Berikut komposisi yang terdapat dalam coklat:1. Asam Stearat (35%) dan Asam Palmitat (25%).2. Asam Oleat (35%) dan Asam Linoleat (3%).3. Gula (Sukrosa).4. Theobromine.5. Polyphenol.6. Phenyletylamine7. Katekin.
Suatu studi epidemiologis telah dilakukan pada mahasiswa Universitas Harvard yang terdaftar antara tahun 1916-1950. Dengan menggunakan food frequency questionnaire berhasil dikumpulkan informasi tentang kebiasaan makan permen atau coklat pada mahasiswa Universitas Harvard. Dengan mengontrol aktivitas fisik yang dilakukan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan makan ditemukan bahwa mereka yang suka makan permen/coklat umurnya lebih lama satu tahun dibandingkan bukan pemakan. Diduga antioksidan fenol yang terkandung dalam coklat adalah penyebab mengapa mereka bisa berusia lebih panjang. Coklat mengandung polyphenol dalam jumlah yang cukup tinggi dan bisa berfungsi sebagai antioksidan. Senyawa phenolik ini dapat menurunkan resiko penyakit jantung dengan cara mencegah oksidasi dan pengendapan senyawa lemak dalam darah pada pembuluh darah serta merusak lipoprotein Low Density Lipid (lemak jahat). Fenol ini juga banyak ditemukan pada anggur merah yang sudah sangat dikenal sebagai minuman yang baik untuk kesehatan jantung. Coklat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker.Lemak pada coklat, sering disebut cocoa butter, sebagian besar tersusun dari lemak jenuh (60%) khususnya stearat. Tetapi lemak coklat adalah lemak nabati yang sama sekali tidak mengandung kolesterol. Kandungan stearat yang tinggi pada coklat disinyalir menjadi penyebab mengapa lemak coklat tidak sejahat lemak hewan. Telah sejak lama diketahui bahwa stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah. Mengapa? Stearat ternyata dicerna secara lambat oleh tubuh kita dan juga diabsorpsi lebih sedikit. Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh. Asam oleat ini juga dominan ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyimpulkan efek positip oleat bagi kesehatan jantung.Selain itu, Peneliti Univeristas California juga menemukan flavan-3-ols, senyawa yang ditemukan dalam coklat ini dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Coklat dan konfeksioneri mengandungi gula sebagai bahan asas yang akan membekalkan keperluan karbohidrat. Selain daripada itu, karbohidrat juga boleh diperolehi daripada selulosa dalam bentuk fiber walaupun dalam jumlah yang kecil yang diperolehi daripada koko dan kekacang yang dicampurkan ke dalam coklat. Oleh yang demikian, 100 gram coklat dapat menyumbangkan 17% daripada keperluan karbohidrat.

Kandunganh lemak di dalam coklat dan konfeksioneri diperolehi daripada lemak koko, lemak susu di dalam coklat susu dan bahan isian lain seperti karamel dan kekacang yang mengandungi lemak sayuran. Coklat seberat 100 gram dapat menyumbangkan 15% daripada keperluan lemak oleh tubuh manusia.

Walaupun coklat mengandungi jumlah vitamin yang kecil tetapi keperluan vitamin ini boleh diperolehi daripada susu yang merupakan bahan asas coklat susu terutama Vitamin B.
Vitamin mempunyai pelbagai fungsi kepada bahan. Kebanyakan vitamin berfungsi sebagai ko-enzim yang diperlukan bagi memudahkan tindak balas enzim. Vitamin B semuanya penting sebagai ko-enzim. Tiamina adalah penting untuk menukarkan karbohidrat. Riboflavin terlibat dalam pelepasan tenaga daripada glukos. Niasin pula terlibat dalam mempergiatkan beberapa tindak balas katabolik dan biosintetik.
Koko dan coklat mengandungi beberapa mineral seperti kalium (potasium) yang berperanan untuk mempergiatkan tindak balas biologikal dan membantu memelihara tekanan osmotik di dalam sel. Setiap 1 aun coklat susu juga mengandungi 18 mg magnesium yang terlibat dalam pengeluaran tenaga dari sumber tenaga dalam bahan ATP (Adenosin-triphosphate) ke ADP (Adenosin diphosphate) semasa melakukan pergerakan atau aktiviti. Di samping itu, ia juga mengandungi zat besi yang bertindak untuk mengangkut oksigen dan karbon dioksida dalam badan. Fosforus terkandung dalam paras purata 75 miligram pada setiap satu aun susu coklat. Ia berfungsi untuk mengatur pelepasan tenaga dalam bentuk fospat, memudahkan penyerapan dan pengangkutan zat makanan dan membantu mengatur keseimbangan dasar asid di dalam badan.
Barangan akhir koko seperti coklat dan minuman koko boleh menyediakan keperluan nilai pemakanan yang seimbang kepada manusia kerana ia mengangdungi zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia. Kandungan lemak, karbohidrat dan protein di dalam coklat menjadi pembekal tenaga segera yang penting terutama kepada golongan yang aktif seperti kanak-kanak dan gologan remaja. Memandangkan coklat dan minuman pek sedia koko berkhasiat dan mempunyai pembuangkusan yang mudah, maka ia amat sesuai untuk dijadikan bekalan makanan semasa menyertai aktiviti luar seperti rekreasi atau sukan.
Sesiapa yang bercadang untuk mengadakan pengembaraan, ekspedisi pendakian atau aktiviti memancing sepanjang hari semestinya membawa kepingan coklat sebagai bekalan. Semasa Perang Dunia kedua, kerajaan Amerika Syarikat telah mengakui kepentingan coklat untuk meningkatkan semangat pasukan tenteranya. Sehingga hari ini, coklat telah disenarikan sebagai salah satu bahan makanan segera (meal-ready-to-eat) di dalam keperluan makanan harian tentera Amerika Syarikat.
Pada tahun 1993, empat orang rakyat Britain telah terselamat dalam cuaca salji tebal di Russian caucasus dengan berbekalkan tiga kepingan coklat. Pakar-pakar pendaki Scot menasihatkan orang ramai yang ingin membuat pendakian supaya mengambil minuman panas dan makanan yang mengandungi tenaga yang tinggi seperti kepingan coklat atau kek. Para angkasawan yang menjalankan misi ke angkasa lepas sendiri membawa bersama coklat sebagai keperluan bekalan makanan mereka.

Sisi Gelap Coklat
JAWABAN.com - Pria dan wanita banyak yang tergila-gila pada coklat. Coklat memang enak. Akhir-akhir ini banyak pula hasil penelitian yang membuktikan adanya keunggulan-keunggulan dalam coklat. Tapi, ada pula kebenaran mengerikan tentang cemilan lezat ini:• Biasanya, dalam satu batang coklat terdapat 40% gula dan lemak. Karena itu, selesai menyantap coklat, gula darah seseorang bisa meroket. Sebagai akibatnya, seorang pecinta coklat bisa terserang diabetes.• Gula dan lemak yang sama juga bisa memicu penyakit jantung.• Jangan pungkiri fakta bahwa coklat merupakan salah satu penyebab naiknya berat badan yang memicu kearah obesitas. • Kandungan cafein, theobromine dan gula pada coklat akan membuat PMS bagi wanita makin menjadi.• Kandungan pada coklat dapat membuat gigi bolong dan rusak.Selain itu, coklat bekerja seperti rokok. Ia membuat seseorang merasakan efek ketagihan dan selalu menginginkannya. Bagi sebagian wanita, menyantap coklat kadang diikuti perasaan bersalah yang berlebihan yang bisa menjurus kearah bulimia.Orang menikmati coklat karena ingin memuaskan keinginan lidahnya terhadap kenikmatan yang ia tawarkan di tiap gigitan. Tapi konsekuensi yang mengikutnya justru cenderung lebih negatif ketimbang positif. Banyak orang yang sudah sadar akan hal ini tapi sulit mengambil keputusan untuk berhenti dari kebiasaan memakan coklat sebanyak-banyaknya. “Coklat baik bagi kesehatan” selalu dijadikan tameng. Padahal coklat yang baik bagi kesehatan adalah jenis coklat tertentu yang kadar kepekatannya tinggi dan berasa sangat pahit, bukan coklat penuh krim yang banyak dijual di pasaran.Dengan mengetahui sisi gelap dari coklat tersebut, apakah anda masih bertahan untuk menjadi penggemarnya, atau anda mulai berubah pikiran?(liv) Sumber: circle
London, Senin - Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa cokelat memiliki khasiat untuk kesehatan. Zat bio-aktifnya berupa anti oksidan memang diyakini bermanfaat dari sisi medis, dan secara psikologis mengonsumsi cokelat pun dapat menimbulkan rasa nyaman
Namun begitu jangan sampai terpedaya dengan khasiat dari makanan manis nan lezat ini. Ada baiknya mempertimbangkan lagi atau pun lebih bijaksana memilih produk cokelat, karena bukan mustahil Anda justru akan mendapat kerugiannya ketimbang manfaat yang diharapkan dari makanan ini.
Pentingnya untuk mempertimbangkan lagi cokelat sebagai kudapan muncul setelah sebuah jurnal kesehatan ternama dalam edisi terbarunya menyatakan bahwa khasiat cokelat kini sudah banyak "disalahgunakan". Adalah jurnal Lancet yang melaporkan bahwa banyak produsen cokelat kini justru menghilangkan kandungan flavanols karena rasanya yang pahit. Walhasil, banyak produk cokelat yang beredar di pasaran saat ini hanya didominasi lemak dan gula saja. Padahal kedua zat ini justru merupakan musuh bagi jantung dan pembuluh darah.
Banyak riset yang menyatakan bahwa mengonsumsi cokelat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah dan menghilangkan capek. Tetapi menurut artikel yang ditulis dalam jurnal Lancet, cokelat justru bisa memperdaya.
"Ketika perusahaan cokelat membuat gula-gula, bahan cokelat alami padat yang membuat warna menjadi lebih hitam serta flavanols yang rasanya pahit, justru dihilangkan. Oleh karena itulah, cokelat yang terlihat hitam pun bisa jadi tidak mengandung flavanol.
"Konsumen juga selalu dibuat buta dengan kandungan flavanol dalam cokelat sebab produsen jarang memberi keterangan mengenai informasi ini dalam produknya," tulis Lancet.
Jurnal tersebut juga menekankan bahwa meskipun flavanols terkandung dalam sebuah produk cokelat, para pecinta cokelat harus tetap mewaspadai zat atau kandungan lainnya. "Setan dalam cokelat hitam adalah lemak, gula dan juga kalori yang terkandung didalamnya. Untuk mendapatkan khasiatnya buat kesehatan, untuk yang suka makan cokelat hitam dalam jumlah sedang harus menyeimbangkannya dengan mengurangi asupan makanan lainnya. Ini pekerjaan yang tak mudah bahkan untuk yang rajin menjaga asupan kalori sekalipun," ungkap Lancet.


Konon di dunia ini, taste makanan (khususnya snack) yang paling digemari adalah cokelat, strawberry, dan vanila. Perhatikan ketika orang membeli es krim, maka rasa cokelat yang biasanya dipilih. Entah mengapa cokelat begitu banyak penggemarnya. Pasti ada penjelasan ilmiah yang bisa menerangkan rahasia di balik cokelat.Kata cokelat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Meksiko percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan cokelat yang berasal dari surga kepada mereka. Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara tahun 1502-1528, dan oleh orang-orang Spanyol minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak. Cokelat kemudian menyebar ke Prancis, Belanda dan Inggris. Pada tahun 1765 didirikan pabrik cokelat di Massachusetts, Amerika Serikat.Dalam perkembangannya, cokelat tidak hanya menjadi minuman tetapi juga menjadi snack yang disukai anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Selain rasanya enak, cokelat ternyata berkhasiat membuat umur seseorang menjadi lebih panjang. Suatu studi epidemiologis telah dilakukan pada mahasiswa Universitas Harvard yang terdaftar antara tahun 1916-1950. Dengan menggunakan food frequency questionnaire berhasil dikumpulkan informasi tentang kebiasaan makan permen atau cokelat pada mahasiswa Universitas Harvard.Dengan mengontrol aktivitas fisik yang dilakukan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan makan ditemukan bahwa mereka yang suka makan permen atau cokelat umurnya lebih lama satu tahun dibandingkan bukan pemakan. Diduga antioksidan fenol yang terkandung dalam cokelat adalah penyebab mengapa mereka bisa berusia lebih panjang. Fenol ini juga banyak ditemukan pada anggur merah yang sudah sangat dikenal sebagai minuman yang baik untuk kesehatan jantung. Cokelat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker.Penyebab Kegemukan?Selama ini ada pandangan bahwa permen cokelat menyebabkan caries pada gigi dan mungkin juga bertanggung jawab terhadap munculnya masalah kegemukan. Tak dapat disangkal lagi bahwa kegemukan adalah salah satu faktor risiko berbagai penyakit degeneratif. Tetapi studi di Universitas Harvard ini menunjukkan bahwa jika Anda mengimbangi konsumsi permen cokelat dengan aktivitas fisik yang cukup dan makan dengan menu seimbang, maka dampak negatif permen cokelat tidak perlu terlalu dikhawatirkan.Menurut kepercayaan suku Maya, cokelat adalah makanan para dewa. Rasa asli biji cokelat sebenarnya pahit akibat kandungan alkaloid, tetapi setelah melalui rekayasa proses, dapat dihasilkan cokelat sebagai makanan yang disukai oleh siapa pun. Biji cokelat mengandung lemak (31 persen), karbohidrat (14 persen) dan protein (9 persen). Protein cokelat kaya akan asam amino triptofan, fenilalanin, dan tyrosin. Bahan makanan yang banyak mengandung triptofan bermanfaat untuk optimalisasi kerja melatonin. Hormon melatonin dikeluarkan oleh kelenjar pineal dan ekskresinya terjadi pada malam hari ketika matahari sudah terbenam. Ketika hormon melatonin semakin meningkat tubuh secara alamiah meminta kita untuk segera beristirahat. Meski cokelat mengandung lemak tinggi namun relatif tidak mudah tengik karena cokelat juga mengandung polifenol (6 persen) yang berfungsi sebagai antioksidan pencegah ketengikan.Di AS, konsumsi cokelat hanya memberikan kontribusi 1 persen terhadap asupan lemak total sebagaimana dinyatakan oleh National Food Consumption Survey (1987-1998). Jumlah ini relatif sedikit khususnya bila dibandingkan dengan kontribusi daging (30 persen), sereal (22 persen), dan susu (20 persen). Lemak pada cokelat, sering disebut cocoa butter, sebagian besar tersusun dari lemak jenuh (60 persen), khususnya stearat. Tetapi lemak cokelat adalah lemak nabati yang sama sekali tidak mengandung kolesterol.Dalam penelitian yang melibatkan subjek manusia, ditemukan bahwa konsumsi lemak cokelat menghasilkan kolesterol total dan kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan konsumsi mentega ataupun lemak sapi. Jadi meski sama-sama mengandung lemak jenuh tetapi ternyata efek kolesterol yang dihasilkan berbeda. Kandungan stearat yang tinggi pada cokelat disinyalir menjadi penyebab mengapa lemak cokelat tidak sejahat lemak hewan. Telah sejak lama diketahui bahwa stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah. Mengapa? Stearat ternyata dicerna secara lambat oleh tubuh kita dan juga diserap lebih sedikit.Sepertiga lemak yang terdapat dalam cokelat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh. Asam oleat ini juga dominan ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak mengonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyimpulkan efek positif oleat bagi kesehatan jantung.Sering timbul pertanyaan seberapa banyak kita boleh mengonsumsi cokelat? Tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, tapi makan cokelat 2-3 kali seminggu atau minum susu cokelat tiap hari masih dapat diterima. Prinsip gizi sebenarnya mudah yaitu makanlah segala jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.Rindu CokelatMakan cokelat tidak akan menimbulkan kecanduan, tetapi bagi sebagian orang rasa cokelat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengonsumsinya kembali. Ini yang disebut chocolate craving. Dampak cokelat terhadap perilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan chocolate craving. Rindu cokelat bisa karena aromanya, teksturnya, manis-pahitnya, dan sebagainya. Hal ini juga sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine yang adalah suatu substansi mirip amphetanine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta. Konon Raja Montezuma di zaman dahulu selalu mabuk minuman cokelat sebelum menggilir harem-haremnya yang berbeda setiap malam.Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam cokelat. Salah satu fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi. Penulis adalah Guru Besar Jurusan Gizi Masyarakat & Sumberdaya Keluarga (GMSK), Institut Pertanian Bogor
Coklat sangat diminati masyarakat kita daripada kudapan lainnya. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa menyukainya. Rasa manis coklat asli seakan menghipnotis para pecintanya.Coklat juga disinyalir bisa menentramkan hati, meredakan stres dan tentunya memanjakan lidah. Berbagai produk coklat ditawarkan. Tidak hanya hasil pabrikan tetapi coklat pralin hasil olahan home industri pun menyita perhatian masyarakat. Keunikan bentuk dan rasa coklatnya yang kental dan asli membuat coklat pralin disukai tidak hanya ketika Natal atau hari Valentin.Coklat pralin produksi Sola Gracia Pralin, Gianyar, Bali tengah naik daun. Menurut Edi Wijaya pemilik home Industri coklat ini, coklat pralin besutannya merupakan coklat murni. Meski baru buka setengah tahun, namun setiap hari telah memproduksi 1000 coklat. Keunggulan coklat pralin Edi terlihat dari bentuk coklat yang unik dan rasanya yang asli. Selain rasa, coklat dibentuk dalam berbagai model yang lucu seperti menyerupai binatang, bulan dan bintang. Bentuknya yang imut dengan berbagai pilihan rasa di dalam balutan coklat dapat ditemui, seperti rasa kacang, blubbery, stroberi, rasbery, caramel dan orange.Coklat Sola berbeda dengan coklat pabrikan yang komposisinya kebanyakan gula. ”Coklat pralin merupakan permen coklat murni yang di dalamnya diberi tambahan isi untuk menambah kenikmatan dari coklat itu. Penambahan bahan sebagai isi dari coklat guna memberikan para pecinta coklat rasa yang berbeda. Coklatnya hingga 80% dan sisanya adalah bahan tambahan seperti susu. Kita ingin berbeda dari coklat pabrik lain. Dan coklat Pralin Sola ini coklat yang sehat,” terangnya.Untuk even atau hari besar, produksi permen mengalami lonjakan 20%. Coklat Sola Gracia ini menyentuh kalangan menengah ke bawah. Harga yang dipatok untuk satu permen pralin mulai Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu. Coklat lokal ini banyak dijumpai di toko ataupun warung-warung kecil di Gianyar. Selain Gianyar coklat pralin Sola dipasarkan ke Jakarta. “Semua kalangan memang menyukai coklat, hanya kita lebih fokus untuk kalangan masyarakat bawah. Untuk harga sangat terjangkau mengingat sekarang harga segala kebutuhan meningkat. Di situlah letak kesulitannya, bahan naik tapi kita tidak tega untuk menaikkan harga,” jelas pria asal Surabaya, Jawa Timur.anggang seperti brownies.
Anak-anak umumnya senang coklat. Tapi anda mungkin enggan memberikannya karena coklat tidak dikatakan sebagai makanan sehat. Kini, riset baru menunjukkan, cokelat dapat membangkitkan semangat anak, melindungi perkembangan sel-sel dan khasiat lainnya. Berikut, khasiat cokelat untuk Anak menurut para ahli. Mencegah cedera. Untuk mencegah anak cedera saat lomba atletik, tinggalkan minuman sport. Lebih baik berikan susu cokelat. Selain memberikan kalsium 25% angka kecukupan gizi untuk anak, 1 gelas susu dapat menurunkan resiko cedera selama aktivitas, begitu menurut sebuah studi dalam International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism. Glukosa dan protein di dalam minuman susu cokelat memberi bahan bakar pada otot untuk meningkatkan stamina dan kinerja selama latihan. Rasio karbohidrat protein yang mudah dicerna membuat khasiat mulai terasa hanya dalam hitungan menit. Brownies mencegah stress dan sakit Cokelat hitam kaya polyphenols, antioksidan yang melindungi sel-sel dan tubuh dari radikal-radikal bebas penyebab penyakit. Cokelat hitam juga mengaktifkan zat kimia otak pembangkit semangat serotonin untuk mencegah depresi dan anxiety. Karena anak-anak lebih suka coklat susu, tambahkan cokelat hitam ke dalam minuman coklat susu dan makanan panggang seperti brownies.
Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma cacao) yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM [1]. Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.
Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran. Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter) namun terkadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat. Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450 SM - 500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin didalamnya.
Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa” (theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.
Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec biji kakao (cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang [2]. Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga tiga biji kokoa [3]
Sementara tahun 1544 M, delegasi Maya Kekchi dari Guatemala yang mengunjungi istana Spanyol membawa hadiah, di antaranya minuman cokelat.


Cokelat cair.
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada 1657.
Di tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara [4].
Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.
Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate).
[sunting] Rasa cokelat
Rasa cokelat masih sulit didefinisikan. Dalam bukunya Kaisar Cokelat (Emperors of Chocolate), Joel Glenn Brenner menggambarkan riset terkini tentang rasanya. Menurutnya rasa cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang jelas-jelas dominan. Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau berdiri sendiri. Karenanya, sampai kini belum ada rasa cokelat tiruan.
Efek psikologis yang terjadi saat menikmati cokelat dikarenakan titik leleh lemak kokoa ini terletak sedikit di bawah suhu normal tubuh manusia. Sebagai ilustrasi, bila anda memakan sepotong cokelat, lemak dari cokelat tersebut akan lumer di dalam mulut. Lumernya lemak kokoa menimbulkan rasa lembut yang khas dimulut, riset terakhir dari BBC mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat didalam mulut meningkatkan aktifitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat daripada aktifitas yang dihasilkan dari ciuman mulut ke mulut, dan juga akan terasa empat kali lebih lama bahkan setelah aktifitas ini berhenti [5].
[sunting] Pemalsuan rasa
Pemalsuan rasa cokelat sering terjadi karena kokoa adalah bahan yang relatif mahal dibandingkan dengan gula atau minyak nabati. Kedua bahan ini sering digunakan untuk menggantikan kokoa.
Lemak kokoa sering digantikan minyak yang lebih murah, seperti lesitin dari kedelai atau minyak palem. Selain soal harga, dengan kedua bahan ini pelapisan cokelat menjadi lebih mudah. Perbandingan kokoa padat (komponen nonlemak pada biji yang digiling) juga cenderung rendah. Dalam cokelat batangan, misalnya, sekitar 20% gula-gula itu diisi cokelat.
Cokelat premium, di sisi lain, biasanya mengandung sekitar 50 - 70% cokelat padat. Karena mengandung lebih sedikit gula dan mungkin juga sedikit minyak nabati, cokelat pekat ini mengandung lebih sedikit kalori dari produk cokelat pada umumnya. Pantaslah bila para pencinta cokelat sering “protes” gara-gara cokelat disalahkan untuk masalah yang sebenarnya disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan.
[sunting] Kandungan cokelat
Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah [6] . Cokelat hitam akhir-akhir ini banyak mendapatkan promosi karena menguntungkan kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, termasuk kandungan anti oksidannya yang dapat mengurangi pembentukan radikal bebas dalam tubuh.
[sunting] Racun bagi hewan tertentu
Adanya kandungan teobromin dalam cokelat bisa menjadi racun untuk sebagian hewan bila dikonsumsi. Hewan-hewan yang bereaksi keracunan pada kandungan teobromin diantaranya adalah kuda, anjing, burung kakak tua, tikus-tikus jenis kecil dan kucing (khususnya anak kucing), ini dikarenakan metabolisme tubuh mereka tidak dapat mencerna kandungan kimia ini secara efektif. Bila mereka diberi makan cokelat maka kandungan teobromin akan tetap berada dalam aliran darah mereka hingga 20 jam, akibatnya hewan-hewan ini mungkin mengalami epilepsi dan kejang-kejang, serangan jantung, pendarahan internal, dan pada akhirnya menyebabkan kematian. Penanggulangannya adalah dengan merangsang hewan-hewan ini agar memuntahkan cokelat dan secepat mungkin membawa mereka ke dokter hewan.
[sunting] Referensi

Kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Mexico percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan coklat yang berasal dari surga kepada mereka. Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara tahun 1502-1528, dan oleh orang-orang Spanyol minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak. Coklat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda dan Inggris. Pada tahun 1765 didirikan pabrik coklat di Massachusetts AS.
Dalam perkembangannya coklat tidak hanya menjadi minuman tetapi juga menjadi snack yang disukai anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Selain rasanya enak, coklat ternyata berkhasiat membuat umur seseorang menjadi lebih panjang. Suatu studi epidemiologis telah dilakukan pada mahasiswa Universitas Harvard yang terdaftar antara tahun 1916-1950. Dengan menggunakan food frequency questionnaire berhasil dikumpulkan informasi tentang kebiasaan makan permen atau coklat pada mahasiswa Universitas Harvard.


Dengan mengontrol aktivitas fisik yang dilakukan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan makan ditemukan bahwa mereka yang suka makan permen/coklat umurnya lebih lama satu tahun dibandingkan bukan pemakan. Diduga antioksidan fenol yang terkandung dalam coklat adalah penyebab mengapa mereka bisa berusia lebih panjang. Fenol ini juga banyak ditemukan pada anggur merah yang sudah sangat dikenal sebagai minuman yang baik untuk kesehatan jantung. Coklat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker.


Selama ini ada pandangan bahwa permen coklat menyebabkan caries pada gigi dan mungkin juga bertanggung jawab terhadap munculnya masalah kegemukan. Tak dapat disangkal lagi bahwa kegemukan adalah salah satu faktor risiko berbagai penyakit degeneratif. Tetapi studi di Universitas Harvard ini menunjukkan bahwa jika Anda mengimbangi konsumsi permen coklat dengan aktivitas fisik yang cukup dan makan dengan menu seimbang, maka dampak negatip permen coklat tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Menurut kepercayaan suku Maya, coklat adalah makanan para dewa. Rasa asli biji coklat sebenarnya pahit akibat kandungan alkaloid, tetapi setelah melalui rekayasa proses dapat dihasilkan coklat sebagai makanan yang disukai oleh siapapun. Biji coklat mengandung lemak 31%, karbohidrat 14% dan protein 9%. Protein coklat kaya akan asam amino triptofan, fenilalanin, dan tyrosin. Meski coklat mengandung lemak tinggi namun relatif tidak mudah tengik karena coklat juga mengandung polifenol (6%) yang berfungsi sebagai antioksidan pencegah ketengikan.


Di Amerika Serikat konsumsi coklat hanya memberikan kontribusi 1% terhadap intake lemak total sebagaimana dinyatakan oleh National Food Consumption Survey (1987-1998). Jumlah ini relatif sedikit khususnya bila dibandingkan dengan kontribusi daging (30%), serealia (22%), dan susu (20%). Lemak pada coklat, sering disebut cocoa butter, sebagian besar tersusun dari lemak jenuh (60%) khususnya stearat. Tetapi lemak coklat adalah lemak nabati yang sama sekali tidak mengandung kolesterol.


Dalam penelitian yang melibatkan subyek manusia, ditemukan bahwa konsumsi lemak coklat menghasilkan kolesterol total dan kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan konsumsi mentega ataupun lemak sapi. Jadi meski sama-sama mengandung lemak jenuh tetapi ternyata efek kolesterol yang dihasilkan berbeda. Kandungan stearat yang tinggi pada coklat disinyalir menjadi penyebab mengapa lemak coklat tidak sejahat lemak hewan. Telah sejak lama diketahui bahwa stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah. Mengapa? Stearat ternyata dicerna secara lambat oleh tubuh kita dan juga diabsorpsi lebih sedikit.


Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh. Asam oleat ini juga dominan ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyimpulkan efek positip oleat bagi kesehatan jantung.Sering timbul pertanyaan seberapa banyak kita boleh mengkonsusmi coklat? Tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, namun demikian makan coklat 2-3 kali seminggu atau minum susu coklat tiap hari kiranya masih dapat diterima. Prinsip gizi sebenarnya mudah yaitu makanlah segala jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.


Makan coklat tidak akan menimbulkan kecanduan, tetapi bagi sebagian orang rasa coklat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengkonsumsinya kembali. Ini yang disebut chocolate craving. Dampak coklat terhadap perilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan chocolate craving. Rindu coklat bisa karena aromanya, teksturnya, manis-pahitnya dsb. Hal ini juga sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine yang adalah suatu substansi mirip amphetanine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga). Konon Raja Montezuma di jaman dahulu selalu mabuk minuman coklat sebelum menggilir harem-haremnya yang berbeda setiap malam.


Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam coklat. Salah satu fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi. Katekin juga dijumpai pada teh meski jumlahnya tidak setinggi pada coklat. Orang tua jaman dahulu sering mempraktekkan cuci muka dengan air teh karena dapat membuat kulit muka bercahaya dan awet muda. Seandainya mereka tahu bahwa coklat mengandung katekin lebih tinggi daripada teh, mungkin mereka akan menganjurkan mandi lulur dengan coklat.


Coklat juga mengandung theobromine dan kafein. Kedua substansi ini telah dikenal memberikan efek terjaga bagi yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu ketika kita terkantuk-kantuk di bandara atau menunggu antrian panjang, makan coklat cukup manjur untuk membuat kita bergairah kembali.


Produk coklat cukup beraneka ragam. Misalnya, ada coklat susu yang merupakan adonan coklat manis, cocoa butter, gula dan susu. Selain itu ada pula coklat pahit yang merupakan coklat alami dan mengandung 43% padatan coklat. Coklat jenis ini bisa ditemukan pada beberapa produk coklat batangan. Kandungan gizi coklat bisa dilihat pada tabel.



KANDUNGAN GIZI COKLAT PER 100 GRAM

Zat Gizi
Coklat Susu
Coklat Pahit
Energi (Kal)
381
504
Protein (g)
9
5,5
Lemak (g)
35,9
52,9
Kalsium (mg)
200
98
Fosfor (mg)
200
446
Vit A (SI)
30
60

Belum ada bukti bahwa coklat menimbulkan jerawat. Coklat juga tidak bisa dikatakan sebagai penyebab utama munculnya plaque gigi karena plaque gigi juga bisa timbul pada orang yang mengkonsumsi makanan biasa sehari-hari. Hanya saja coklat perlu diwaspadai, khususnya bagi orang-orang yang rentan menderita batu ginjal. Konsumsi 100 g coklat akan meningkatkan ekskresi oksalat dan kalsium tiga kali lipat. Oleh karena itu kiat sehat yang bisa dianjurkan adalah minumlah banyak air sehabis makan coklat.

Jantung Sehat Akibat Makan Coklat

Kandungan coklat, yaitu epicathecin flavonol, terbukti bermanfaat untuk kesehatan jantung. Hal itu dikemukakan oleh para peneliti dari Heinrich-Heine University. Diharapkan hasil penelitian tersebut dapat mendorong adanya metode pengobatan yang baru untuk menjaga kesehatan jantung.
Penelitian dilakukan pada sukarelawan Kuna Indian yang tinggal di Pulau San Blas, dekat pantai Panama. Tekanan darah yang tinggi maupun tanda-tanda lainnya dari penyakit jantung cukup jarang ditemui pada kaum mereka karena mereka mengonsumsi flavonol dalam jumlah yang besar, yang terkandung dalam coklat, yaitu 3-4 gelas setiap hari. Namun, orang-orang Kuna yang bermigrasi ke kota Panama hanya mengonsumsi coklat 4 gelas per minggu. Dibandingkan dengan yang pindah ke daratan, kandungan nitrogen oksida dalam urine mereka yang tetap tinggal di Pulau San Blas adalah dua kali lebih besar. Nitrogen oksida adalah kandungan kimia yang berperan untuk aliran darah dalam arteri. Penelitian itu menunjukkan bahwa epicathecin mempengaruhi sirkulasi dalam kesehatan jantung.
Penelitian pada sukarelawan Kuna merupakan salah satu dari lima penelitian untuk menentukan peran epicathecin dalam sirkulasi darah. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa:
Kadar nitrogen oksida dalam darah lebih tinggi pada mereka yang mengonsumsi flavonol (yang banyak terkandung dalam coklat) dibandingkan mereka yang mengonsumsi coklat dengan kandungan flavonol yang rendah.
Kandungan epicathecin yang lebih tinggi dalam aliran darah akan menyebabkan aliran darah yang baik.
Epicathecin murni yang kita konsumsi memiliki efek yang sama seperti konsumsi coklat biasa yang kaya akan flavonoid.
Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa epicathecin merupakan salah satu kandungan dalam coklat yang memiliki manfaat sangat menguntungkan untuk kesehatan jantung.



Makan Coklat Memang Nikmat Dan Sehat
Siapa yang menyangka bahwa coklat yang awalnya berasal dari bangsa Aztec kini disukai oleh banyak orang diseluruh dunia? Dahulu mungkin?hanya kaum bangsawan yang dapat menikmati coklat. Namun kini, semua kalangan dapat mengonsumsi coklat dimanapun dan kapanpun mereka berada. Terkadang coklat seringkali dituduh sebagai penyebab terjadinya kegemukan dan juga timbulnya jerawat di wajah. Padahal cukup banyak kita ketahui bahwa coklat memiliki berbagai manfaat yang sangat baik untuk kesehatan.Flavonoid merupakan salah satu kandungan dalam coklat yang dapat menyehatkan jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa flavonoid dapat menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat" yang sering menimbulkan masalah pada jantung) dan mencegah pembekuan aliran darah yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Jenis dark chocolate (coklat hitam atau coklat pahit) merupakan jenis coklat yang?memiliki kadar flavonoid paling banyak. Sebatang?dark chocolate mengandung kadar flavonoid yang setara dengan 6 buah apel atau 4,5 cangkir teh. ?Coklat juga dipercaya dapat mempengaruhi sisi psikologis seseorang, yaitu dengan membangkitkan perasaan senang dan?positif di dalam dirinya. Hal itu disebabkan karena aroma coklat yang khas?dan rasa yang nikmat dapat memberikan sensasi tersendiri bagi yang mengonsumsinya. Selain itu, kandungan phenylethylamine yang terkandung dalam coklat juga diduga sebagai penyebab terjadinya perasaan tenang pada seseorang. Phenylethylamine merupakan suatu senyawa yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke otak dan akhirnya akan menghasilkan dopamine. Dopamine itulah yang berdampak munculnya perasaan senang serta suasana hati yang lebih tenang.Coklat memang memiliki dampak?negatif jika dikonsumsi berlebihan karena kandungan lemaknya yang cukup tinggi. Selain itu, umumnya coklat ditambahkan dengan pemanis yang cukup banyak karena bahan asli coklat memiliki rasa yang sangat pahit. Namun, selama dikonsumsi dalam batas yang normal, tidak ada salahnya untuk mencoba atau mengonsumsi coklat yang nikmat dan sehat.? ??? ? ? ? ?