Sisi Gelap Coklat JAWABAN.com - Pria dan wanita banyak yang tergila-gila pada coklat. Coklat memang enak. Akhir-akhir ini banyak pula hasil penelitian yang membuktikan adanya keunggulan-keunggulan dalam coklat. Tapi, ada pula kebenaran mengerikan tentang cemilan lezat ini:• Biasanya, dalam satu batang coklat terdapat 40% gula dan lemak. Karena itu, selesai menyantap coklat, gula darah seseorang bisa meroket. Sebagai akibatnya, seorang pecinta coklat bisa terserang diabetes.• Gula dan lemak yang sama juga bisa memicu penyakit jantung.• Jangan pungkiri fakta bahwa coklat merupakan salah satu penyebab naiknya berat badan yang memicu kearah obesitas. • Kandungan cafein, theobromine dan gula pada coklat akan membuat PMS bagi wanita makin menjadi.• Kandungan pada coklat dapat membuat gigi bolong dan rusak.Selain itu, coklat bekerja seperti rokok. Ia membuat seseorang merasakan efek ketagihan dan selalu menginginkannya. Bagi sebagian wanita, menyantap coklat kadang diikuti perasaan bersalah yang berlebihan yang bisa menjurus kearah bulimia.Orang menikmati coklat karena ingin memuaskan keinginan lidahnya terhadap kenikmatan yang ia tawarkan di tiap gigitan. Tapi konsekuensi yang mengikutnya justru cenderung lebih negatif ketimbang positif. Banyak orang yang sudah sadar akan hal ini tapi sulit mengambil keputusan untuk berhenti dari kebiasaan memakan coklat sebanyak-banyaknya. “Coklat baik bagi kesehatan” selalu dijadikan tameng. Padahal coklat yang baik bagi kesehatan adalah jenis coklat tertentu yang kadar kepekatannya tinggi dan berasa sangat pahit, bukan coklat penuh krim yang banyak dijual di pasaran.Dengan mengetahui sisi gelap dari coklat tersebut, apakah anda masih bertahan untuk menjadi penggemarnya, atau anda mulai berubah pikiran?(liv) Sumber: circle London, Senin - Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa cokelat memiliki khasiat untuk kesehatan. Zat bio-aktifnya berupa anti oksidan memang diyakini bermanfaat dari sisi medis, dan secara psikologis mengonsumsi cokelat pun dapat menimbulkan rasa nyaman Namun begitu jangan sampai terpedaya dengan khasiat dari makanan manis nan lezat ini. Ada baiknya mempertimbangkan lagi atau pun lebih bijaksana memilih produk cokelat, karena bukan mustahil Anda justru akan mendapat kerugiannya ketimbang manfaat yang diharapkan dari makanan ini. Pentingnya untuk mempertimbangkan lagi cokelat sebagai kudapan muncul setelah sebuah jurnal kesehatan ternama dalam edisi terbarunya menyatakan bahwa khasiat cokelat kini sudah banyak "disalahgunakan". Adalah jurnal Lancet yang melaporkan bahwa banyak produsen cokelat kini justru menghilangkan kandungan flavanols karena rasanya yang pahit. Walhasil, banyak produk cokelat yang beredar di pasaran saat ini hanya didominasi lemak dan gula saja. Padahal kedua zat ini justru merupakan musuh bagi jantung dan pembuluh darah. Banyak riset yang menyatakan bahwa mengonsumsi cokelat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah dan menghilangkan capek. Tetapi menurut artikel yang ditulis dalam jurnal Lancet, cokelat justru bisa memperdaya. "Ketika perusahaan cokelat membuat gula-gula, bahan cokelat alami padat yang membuat warna menjadi lebih hitam serta flavanols yang rasanya pahit, justru dihilangkan. Oleh karena itulah, cokelat yang terlihat hitam pun bisa jadi tidak mengandung flavanol. "Konsumen juga selalu dibuat buta dengan kandungan flavanol dalam cokelat sebab produsen jarang memberi keterangan mengenai informasi ini dalam produknya," tulis Lancet. Jurnal tersebut juga menekankan bahwa meskipun flavanols terkandung dalam sebuah produk cokelat, para pecinta cokelat harus tetap mewaspadai zat atau kandungan lainnya. "Setan dalam cokelat hitam adalah lemak, gula dan juga kalori yang terkandung didalamnya. Untuk mendapatkan khasiatnya buat kesehatan, untuk yang suka makan cokelat hitam dalam jumlah sedang harus menyeimbangkannya dengan mengurangi asupan makanan lainnya. Ini pekerjaan yang tak mudah bahkan untuk yang rajin menjaga asupan kalori sekalipun," ungkap Lancet.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar